Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 Oktober 2013

First Time Rafting At NOARS Probolinggo

        Akhirnya saya rafting! Hehe... Keputusan untuk rafting bisa dibilang mendadak. Pemicunya adalah rasa iri saya pada teman-teman SMA dan teman kampus yang sudah pergi rafting duluan. Nah, saya pun membujuk Si Papa untuk berangkat rafting dengan alasan: “DIJAMIN PA, DIJAMIN SERU!”. Papa saya yang suka olah raga adrenalin (dan mudah kebujuk) langsung setuju.
 Saya segera browsing tempat-tempat rafting terdekat yang punya pemandangan sekaligus jeram bagus, dan saya tertarik dengan salah satu tempat rafting di Probolinggo yang dikelola oleh NOARS. Katanya nanti ada goa, air terjun, terus airnya bening, terus lewat hutan-hutan hijau, lewat tebing-tebing (ngiler...). Setelah booking, berangkatlah kami (saya, Papa, sepupu saya Elvin, dan teman saya Titi) ke Probolinggo, menuju tempat rafting yang ternyata lumayan terpencil. Harus tanya sana-sini dulu biar nggak nyasar. Setibanya di sana, semua terbayar. Bener-bener puas!

Beneran ada goanya dan beneran airnya bening.

Beneran juga hutannya hijau dan ada tebing-tebingnya.

Foto di bawah air terjun bersama mas-mas instruktor.

Jeramnya bikin kewalahan.

Yang Perlu Diperhatikan:

-     Stamina harus sehat dan fisik harus kuat. Olah raga dulu sebelum berangkat, tapi ‘nggak’ juga nggak apa-apa (saya buktinya, tapi pulang langsung sekarat).

-       Berdoa dan sarapan dulu sebelum berangkat.

-       Kalau di tengah jalan lapar, makan aja. Bebas.

-       Setelah sampai, pilih peralatan rafting yang pas dan nyaman dipakai.

-   Sebelum rafting pakai sunblock, lalu saat rafting disarankan memakai kaos lengan panjang, celana pendek, dan sendal gunung.

-       Perhatikan instruktor dengan cermat.


-      Kalau di tengah rafting tiba-tiba instruktor menyuruh kita berhenti dan mendaki salah satu tebing lalu kita disuruh lompat dari tebing (Ya ya...serem sih buat yang takut ketinggian), tapi...lompat aja. Sayang kalau nggak lompat, kan udah jauh-jauh. Ini salah satu bagian paling serunya.

Semoga ada manfaatnya walau dikit banget ^^

First Trip to Singapore

Kalau tentang Singapore pasti kebanyakan udah pada ngerti gimana di sana dan yang pasti udah banyak blog traveling yang ngebahas lengkap tentang negara tetangga yang satu itu. Jadi di sini saya poin-poinkan aja.

Yang Penting Kalau Udah di Sana:

-     Jalan-jalan malam ke Merlion. Patung setengah singa setengah duyung yang jadi maskot Singapore itu ternyata nggak gede-gede amat. Di deketnya juga ada replikanya yang menurut saya nggak penting juga. Mungkin Singapore banyak duit jadinya nggak masalah hambur-hambur buat pemborosan. Hunting foto di deket Merlion disarankan pada malam hari. Efek-efek lampunya dapet (buat yang suka efek-efekan lampu macam saya yang nggak pro banget ini).

Editan ngasal.

Pemandangan malam.

Lampu dan lampu di mana-mana.

-      Sempatin jalan-jalan malam juga di sepanjang Riverside. Banyak resto pinggir sungai di sana. Kebetulan saya ada kesempatan buat nyobain makan di salah satu resto, namanya Forum Seafood, yang ternyata ratingnya jelek banget di kalangan traveler L Dan beneran, kualitas bahan udah bagus, tapi taste nya bener-bener seadanya. Nggak sesuai sama predikat resto mahal yang harusnya menyajikan hidangan lezat. Tapi nggak apa-apa, karena udah nyobain, besok-besok nggak perlu mampir lagi. (Maaf, ini harusnya masuk ke poin do not to do).

Banyak resto di sepanjang pinggiran sungai.

Hindari untuk mampir di Forum Seafood.

Rasa bebeknya nuansa "krik...krik..." Kurang sedap.

Udangnya enak. Udangnya doang, bumbunya kurang sedap juga.

Ini lagi... Kalau Si Mama nyobain pasti cuma ngelus dada.

-       Belanja di Bugis Street. Belanja murah, belanja puas, belanja sampai kantong kering.
-       Yang mau mampir ke Universal Studio, ke Marina Bay, ke Singapore Flyer, dan lain-lain...mampir gih. Saya belum ke sana, soalnya cuma semalam di Singapore. Hikss... T.T Next time, semoga ada kesempatan.

Jumat, 04 Oktober 2013

First Trip to Vietnam

Ini tulisan saya yang pertama tentang jalan-jalan, dan karena yang pertama, saya juga akan memulainya dengan negara pertama yang saya kunjungi. Vietnam. Vietnam bisa dibilang salah satu tempat tujuan wisata yang nggak terlalu populer di mata masyarakat Indonesia. Popularitasnya masih kalah sama Singapore dan Hongkong. Tapi saya bersyukur dapat mengunjungi negara tersebut, dan ternyata banyak tempat bagus di sana. Apalagi Vietnam bekas jajahan Prancis, jadinya banyak bangunan bagus. Nggak lama-lama, langsung aja.

Yang Penting Kalau Udah di Sana:

-     Sebelum jalan-jalan, cari peta kalau udah nyampe di penginapan. Sebelumnya udah pasti browsing-browsing dulu, tapi lebih baik lagi kalau setelah di sana kita minta peta dan nanya-nanya tempat yang bisa dikunjungi ke pegawai penginapan. Kali aja ada rekom unik dan sebagainya.

-   Hati-hati dengan pedagang yang tiba-tiba melambungkan harga jualannya. Nggak tanggung-tanggung, air mineral bisa dua sampai tiga kali lipat dari harga normal.

-       Hati-hati kalau lagi jalan kaki. Lalu lintas di sana kacau balau, lebih kacau dari yang ada di Indonesia. Jangan kaget kalau dalam sehari aja bisa jadi saksi mata dua sampai tiga kecelakaan. Juga jangan kaget kalau lihat orang-orang di sana nggak ada satupun yang pakai helm standard, menurut pemerintahnya justru mengganggu kenyamanan berkendara (kayaknya sih...)

Motor di sana juga jadul-jadul. Kebijakan pemerintahya juga mungkin.

-     Kalau mendadak banyak anak kecil yang tanya-tanya dan ngerumunin kalian dengan tingkah yang rada caper, tenang aja. Mereka bukan peminta-minta atau disuruh ortunya. Anak-anak di Vietnam memang terbuka sama turis asing, keingintahuan mereka juga gede banget. Mereka juga seneng kalau diajak ngobrol pakai Bahasa Inggris, meskipun kalau ngejawab banyak gagoknya. Dan jangan sekali-kali ngasih mereka duit, mereka bakal nolak mentah-mentah. Anak-anak Vietnam juga nggak gampang terima kalau dibeli-beliin jajan. Mereka sopan banget.

-    Tentukan simple thing to do kalian. Misalnya, temen saya Bibie harus beli coke di setiap negara yang dia kunjungi dan bawa balik ke Indonesia, buat koleksi aja. Nah kalau temen saya Titi, dia harus nyobain beer lokal di setiap negara yang dia kunjungi, di Vietnam ada Saigon contohnya. Kalau saya, saya selalu beli cendra mata dan bendera mini di setiap negara yang saya kunjungi. Keuntungannya kalau rame-rame, simple thing to do temen-temen jadi bagian dari kita juga. Ya’ll know what I mean...

-       Nyobain seafood noodle nya Pho 2000. Sumpah sumpah sumpah, enaaakkk banget! Kaldu seafood nya gurih, rasanya seger agak kecut-kecut dengan manis yang tipis, terutama juga aroma local herbs yang kuat, yang jadi ciri khas masakan Vietnam. Dua hari berturut-turut saya makan di restoran ini dengan memesan menu yang sama, seafood noodle dan rice with grilled pork. Dua-duanya yang paling enak. Restoran Pho 2000 pernah didatengin mantan Presiden Amerika, Bill Clinton, dan jadi salah satu restoran favorit beliau.

Favoritnya Bill Clinton, porsi gede!

Kalau di jalan nemu tempat kayak gini, buruan masuk!

Foto Bill Clinton dipajang segala buat ngeyakinin pengunjung.

-    Mampir ke Notre Dame Cathedral di Ho Chi Minh, salah satu Gereja Katolik yang terkenal di Vietnam. Di sekitar komplek gereja ada kantor pos tua gede yang juga jual-jual souvenir, banyak turis asing yang beli kartu pos di sini untuk dikirim langsung ke rumah mereka. Jadi pas mereka nyampe rumah, kartu pos bisa nyusul, dan kalau lihat kartu pos itu pasti memori tentang Vietnam makin kerasa.

Di depan Notre Dame nya Vietnam yang sering dipakai buat foto-foto prewed.

Sisi luar kantor pos.

Di dalamnya kantor pos.

-   Kemana-mana jalan kaki. Jangan males jalan kalau di Vietnam. Saya sebenernya pemalas, tapi terbukti dengan jalan kaki suasana Vietnam jauh lebih ngena. Bisa mampir ke tempat makan pinggir jalan yang enak-enak, ngobrol sama orang Vietnam, nemu tempat hunting foto keren, dan lain-lain.

Kalau jalan kaki bisa nemu yang gini-gini nih:





Itu aja tentang Vietnam, selebihnya nggak perlu dijelasin pakai kalimat panjang lebar. Pokoknya kalau ada kesempatan ke sana bakal ngerti sendiri gimana asyiknya. Satu yang pasti, pelajaran dari film Into The Wild, seasyik-asyiknya nge trip, paling asyik kalau nge trip rame-rame bareng temen deket. Jangan sendirian!