Akhirnya saya rafting! Hehe... Keputusan untuk rafting
bisa dibilang mendadak. Pemicunya adalah rasa iri saya pada teman-teman SMA dan
teman kampus yang sudah pergi rafting
duluan. Nah, saya pun membujuk Si Papa untuk berangkat rafting dengan alasan: “DIJAMIN PA, DIJAMIN SERU!”. Papa saya yang
suka olah raga adrenalin (dan mudah kebujuk) langsung setuju.
Saya
segera browsing tempat-tempat rafting terdekat yang punya pemandangan
sekaligus jeram bagus, dan saya tertarik dengan salah satu tempat rafting di Probolinggo yang dikelola
oleh NOARS. Katanya nanti ada goa, air terjun, terus airnya bening, terus lewat hutan-hutan
hijau, lewat tebing-tebing (ngiler...). Setelah booking, berangkatlah kami (saya, Papa, sepupu saya Elvin, dan
teman saya Titi) ke Probolinggo, menuju tempat rafting yang ternyata lumayan terpencil. Harus tanya sana-sini dulu
biar nggak nyasar. Setibanya di sana, semua terbayar. Bener-bener puas!
Beneran ada goanya dan beneran airnya bening.
Beneran juga hutannya hijau dan ada tebing-tebingnya.
Foto di bawah air terjun bersama mas-mas instruktor.
Jeramnya bikin kewalahan.
Yang
Perlu Diperhatikan:
- Stamina
harus sehat dan fisik harus kuat. Olah raga dulu sebelum berangkat, tapi ‘nggak’ juga nggak apa-apa (saya buktinya, tapi pulang langsung sekarat).
- Berdoa
dan sarapan dulu sebelum berangkat.
- Kalau
di tengah jalan lapar, makan aja. Bebas.
- Setelah
sampai, pilih peralatan rafting yang
pas dan nyaman dipakai.
- Sebelum
rafting pakai sunblock, lalu saat rafting
disarankan memakai kaos lengan panjang, celana pendek, dan sendal gunung.
- Perhatikan
instruktor dengan cermat.
- Kalau
di tengah rafting tiba-tiba
instruktor menyuruh kita berhenti dan mendaki salah satu tebing lalu kita
disuruh lompat dari tebing (Ya ya...serem sih buat yang takut ketinggian), tapi...lompat
aja. Sayang kalau nggak lompat, kan udah jauh-jauh. Ini salah satu bagian
paling serunya.
Semoga ada manfaatnya walau dikit banget ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar