Ini tulisan saya yang pertama tentang jalan-jalan, dan karena yang pertama,
saya juga akan memulainya dengan negara pertama yang saya kunjungi. Vietnam.
Vietnam bisa dibilang salah satu tempat tujuan wisata yang nggak terlalu
populer di mata masyarakat Indonesia. Popularitasnya masih kalah sama Singapore
dan Hongkong. Tapi saya bersyukur dapat mengunjungi negara tersebut, dan
ternyata banyak tempat bagus di sana. Apalagi Vietnam bekas jajahan Prancis, jadinya
banyak bangunan bagus. Nggak lama-lama, langsung aja.
Yang
Penting Kalau Udah di Sana:
- Sebelum
jalan-jalan, cari peta kalau udah nyampe di penginapan. Sebelumnya udah pasti browsing-browsing dulu, tapi lebih baik
lagi kalau setelah di sana kita minta peta dan nanya-nanya tempat yang bisa
dikunjungi ke pegawai penginapan. Kali aja ada rekom unik dan sebagainya.
- Hati-hati
dengan pedagang yang tiba-tiba melambungkan harga jualannya. Nggak
tanggung-tanggung, air mineral bisa dua sampai tiga kali lipat dari harga
normal.
- Hati-hati
kalau lagi jalan kaki. Lalu lintas di sana kacau balau, lebih kacau dari yang
ada di Indonesia. Jangan kaget kalau dalam sehari aja bisa jadi saksi mata dua
sampai tiga kecelakaan. Juga jangan kaget kalau lihat orang-orang di sana nggak
ada satupun yang pakai helm standard, menurut pemerintahnya justru mengganggu
kenyamanan berkendara (kayaknya sih...)
Motor di sana juga jadul-jadul. Kebijakan pemerintahya juga mungkin.
- Kalau
mendadak banyak anak kecil yang tanya-tanya dan ngerumunin kalian dengan
tingkah yang rada caper, tenang aja. Mereka bukan peminta-minta atau disuruh
ortunya. Anak-anak di Vietnam memang terbuka sama turis asing, keingintahuan
mereka juga gede banget. Mereka juga seneng kalau diajak ngobrol pakai Bahasa Inggris,
meskipun kalau ngejawab banyak gagoknya. Dan jangan sekali-kali ngasih
mereka duit, mereka bakal nolak mentah-mentah. Anak-anak Vietnam juga nggak
gampang terima kalau dibeli-beliin jajan. Mereka sopan banget.
- Tentukan
simple thing to do kalian. Misalnya,
temen saya Bibie harus beli coke di
setiap negara yang dia kunjungi dan bawa balik ke Indonesia, buat koleksi aja. Nah
kalau temen saya Titi, dia harus nyobain beer
lokal di setiap negara yang dia kunjungi, di Vietnam ada Saigon contohnya.
Kalau saya, saya selalu beli cendra mata dan bendera mini di setiap negara yang
saya kunjungi. Keuntungannya kalau rame-rame, simple thing to do temen-temen jadi bagian dari kita juga. Ya’ll know what I mean...
- Nyobain
seafood noodle nya Pho 2000. Sumpah
sumpah sumpah, enaaakkk banget! Kaldu seafood
nya gurih, rasanya seger agak kecut-kecut dengan manis yang tipis, terutama
juga aroma local herbs yang kuat, yang
jadi ciri khas masakan Vietnam. Dua hari berturut-turut saya makan di restoran
ini dengan memesan menu yang sama, seafood
noodle dan rice with grilled pork.
Dua-duanya yang paling enak. Restoran Pho 2000 pernah didatengin mantan Presiden
Amerika, Bill Clinton, dan jadi salah satu restoran favorit beliau.
Favoritnya Bill Clinton, porsi gede!
Kalau di jalan nemu tempat kayak gini, buruan masuk!
Foto Bill Clinton dipajang segala buat ngeyakinin pengunjung.
- Mampir
ke Notre Dame Cathedral di Ho Chi Minh, salah satu Gereja Katolik yang terkenal
di Vietnam. Di sekitar komplek gereja ada kantor pos tua gede yang juga
jual-jual souvenir, banyak turis asing yang beli kartu pos di sini untuk
dikirim langsung ke rumah mereka. Jadi pas mereka nyampe rumah, kartu pos bisa
nyusul, dan kalau lihat kartu pos itu pasti memori tentang Vietnam makin
kerasa.
Di depan Notre Dame nya Vietnam yang sering dipakai buat foto-foto prewed.
Sisi luar kantor pos.
Di dalamnya kantor pos.
- Kemana-mana
jalan kaki. Jangan males jalan kalau di Vietnam. Saya sebenernya pemalas, tapi
terbukti dengan jalan kaki suasana Vietnam jauh lebih ngena. Bisa mampir ke tempat
makan pinggir jalan yang enak-enak, ngobrol sama orang Vietnam,
nemu tempat hunting foto keren, dan
lain-lain.
Kalau jalan kaki bisa nemu yang gini-gini nih:
Itu aja tentang Vietnam, selebihnya nggak
perlu dijelasin pakai kalimat panjang lebar. Pokoknya kalau ada kesempatan ke
sana bakal ngerti sendiri gimana asyiknya. Satu yang pasti, pelajaran dari film Into The Wild, seasyik-asyiknya nge trip, paling asyik kalau nge
trip rame-rame bareng temen deket. Jangan sendirian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar